Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Senin, 25 November 2013

Prospek Budidaya Laut Sangat Besar

Prospek Budidaya Laut Sangat Besar


Prospek Budidaya Laut Sangat Besar

Posted: 25 Nov 2013 03:05 AM PST

Jakarta, 25/11 (ANTARA)-- Budidaya laut atau mariculture saat ini menjadi usaha yang mempunyai prospek cerah dan peluang sangat besar. Apalagi, luas indikatif potensi lahan pengembangan budidaya laut nasional sebesar 8,36  juta ha sampai  tahun 2011 baru dimanfaatkan untuk usaha mariculture sekitar 169.292 ha  atau 3,69%. Selain rumput laut, berbagai jenis ikan konsumsi nilai jual tinggi bisa dikembangkan dalam mariculture. Diantaranya ikan Kerapu, Bawal bintang, Kakap putih dan Kakap merah merupakan komoditi ekspor yang banyak diminati pasar luar negeri.  Demikian ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, pada acara Konsolidasi Nasional Budidaya Payau dan Laut Tahun 2013 di Surabaya, Senin (25/11).

Sharif menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menggenjot produksi perikanan budidaya melalui optimalisasi pemanfaatan potensi budidaya. Selain pengembangan usaha budidaya udang pada kawasan pertambakan, juga mendorong percepatan  Pengembangan kawasan budidaya laut (mariculture). Prospek pengembangan budidaya laut khususnya pada area off shore mempunyai peluang besar sebagai alternative usaha yang prospektif bagi masa depan perikanan budidaya. "Strategi budidaya laut kedepan melalui pengembangan budidaya laut lepas pantai atau Off shore Farm Fish berbasis pola pengembangan kawasan melalui pola kemitraan," jelasnya.

Indonesia, tandas Sharif, saat ini berada pada peringkat kedua sebagai negara produsen perikanan budidaya terbesar didunia, setelah China. Indonesia dengan tingkat produksi sebesar 7,94 juta ton pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 9,76 juta ton pada tahun 2012, mampu mengungguli produksi ikanThailand, Vietnam, dan India. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dukungan potensi sumberdaya alam yang cukup melimpah dan jumlah SDM yang memadai serta penguasaan teknologi budidaya yang semakin intensif. "Potensi ini dapat menjadikan Indonesia mampu berperan sebagai salah satu produsen  perikanan budidaya yang berpengaruh di dunia," tegasnya.

Menurut Sharif, udang merupakan salah satu komoditas utama dalam industrialisasi perikanan budidaya. Komoditas udang memiliki nilai ekonomis tinggi (high economic value) dan permintaan pasar yang juga tinggi (high demand product). Terlebih lagi belakangan ini disaat negara produsen udang umumnya sedang bermasalah dengan serangan wabah penyakit Early Mortality Syndrome (EMS), sehingga banyak sekali  permintaan udang dari negara buyer ke Indonesia. Diterapkannya National Residue Control Plan (NRCP) setiap tahun oleh KKP menjadikan produk udang Indonesia dinyatakan bebas residu dengan dicabutnya sanksi CD 220 oleh Komisi Uni Eropa.  "Hal ini memberikan peluang usaha budidaya udang yang lebih baik lagi bagi masyarakat," ujarnya

Ungguli Produk Sapi

Dijelaskan, berdasarkan data Organisasi Pangan Dunia atau FAO sejak tahun 2011 untuk pertama kalinya produksi perikanan budidaya dunia melampaui produksi daging sapi. Bahkan pada tahun 2012, produksi perikanan budidaya dunia  mencapai sebesar 66 juta ton sedangkan produksi daging sapi hanya mencapai sebesar 63 juta ton.  Hal ini membuktikan bahwa pengembangan perikanan budidaya secara global, termasuk di Indonesia semakin dapat diandalkan dijadikan sebagai salah satu pilar ketahanan pangan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan dunia. "Data FAO, juga menunjukkan dalam kurun waktu 10 tahun ini, produksi perikanan budidaya secara global sudah meningkat 12 kali lipat, sementara untuk produksi perikanan tangkap cenderung stagnan dalam kurun 5 tahun terakhir," jelasnya.

Sharif menandaskan, tantangan ke depan sektor perikanan adalah  pasar bersama ASEAN 2015.  Asean Economics Community AEC 2015  merupakan pasar bebas sesama negara Asean, dimana akan beredar   barang dan jasa, investasi dan tenaga terampil dengan mudah tanpa ada sekat antar negara. Produk perikanan budidaya  harus siap untuk menghadapi pasar bebas ASEAN, dan keterampilan para teknisi  harus lebih tangguh dan berkualitas dalam menghadapi  pasar bebas.   "Untuk menghadapi pasar bebas Asean 2015, KKP tetap konsisten menata pola pembangunan kelautan dan perikanan dengan mengadopsi konsep pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada konsep Ekonomi Biru," jelasnya.

Konsep Blue Economy akan bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. KKP akan menggerakkan seluruh potensi perikanan, melalui pengembangan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengolahan hasil produk perikanan melalui pengembangan komoditi unggulan secara efisien, mulai dari hulu sampai hilirdengan prinsip tanpa limbah. Pola ini diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat."Saya menilai pertemuan ini sangat strategis ditengah upaya kita dalam  memacu peningkatan produksi perikanan dari kegiatan budidaya untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani, baik untuk ketahanan pangan dalam negeri maupun sebagai komoditi ekspor untuk perolehan devisa Negara," tambahnya

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar