Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Jumat, 25 Oktober 2013

Skybee Kaji Seluruh Peluang Bisnis Perseroan

Skybee Kaji Seluruh Peluang Bisnis Perseroan


Skybee Kaji Seluruh Peluang Bisnis Perseroan

Posted: 08 Oct 2013 11:15 AM PDT

Good Week for ...

Good Week for..
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJBR) memastikan untuk mengakuisisi perusahaan multifinance pada tahun depan. Menurut direksi, perseroan akan memasukkan rencana akuisisi perusahaan multifinance tersebut pada rencana bisnis bank (RBB) tahun 2014. Perseroan telah menjajaki sejumlah perusahaan multifinance yang layak untuk diakuisisi. Perusahaan kemungkinan hanya mengakuisisi satu perusahaan multifinance saja.

PT Provident Agro Tbk (PALM), emiten perkebunan kelapa sawit, menargetkan dapat memperoleh dana hingga Rp 929 miliar dari rencana penawaran umum perdana (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) atau rights issue. Perolehan dana tersebut rencananya digunakan untuk mengakuisisi perusahaan kelapa sawit dan mendanai modal kerja.  Perseroan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 2,11 miliar saham baru atau sekitar 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Setiap saham baru ini akan ditawarkan dengan harga antara Rp 395 hingga Rp 440.

Courts Asia, peritel produk elektronik, teknologi, dan furnitur utama di Singapura dan Malaysia, ekspansi ke Indonesia mulai  tahun ini. Melalui anak usahanya, PT Courts Retail Indonesia, membangun toko terbesarnya di Bekasi, Jawa Barat, dengan luas 13 ribu meter persegi. Direksi perseroan  mengatakan Courts Asia berencana memiliki 10 toko di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Investasi satu toko dengan konsep big-box megastore ini membutuhkan investasi US$ 15 juta hingga US$ 20 juta.

Manajemen PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyatakan telah menyediakan dana sebanyak Rp 300 miliar sebagai setoran modal untuk membentuk perusahaaan asuransi jiwa bersama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Pejabat perseroan mengungkapkan, pembentukan perusahaan asuransi diestimasi akan terlaksana pada akhir 2014. Perusahaan patungan ini diharapkan bisa bermain di tingkat regional setelah tiga tahun berdiri. Perseroan telah menunjuk konsultan dalam pembentukan perusahaan patungan.

PT Citra Tubindo Tbk (CTBN), emiten produsen baja bor ulir, menambah modal di anak usaha yakni Citra Tubindo (International) Pte Ltd senilai Sin$ 2 juta. Menurut direksi perseroan penambahan modal dialokasikan untuk modal kerja di di Citra Tubindo (International). Dengan penambahan modal sebesar Sin$ 2 juta, total modal disetor oleh Citra Tubindo kepada
Citra Tubindo (International) saat ini menjadi Sin$ 5 juta. Citra Tubindo (International) merupakan anak usaha yang berkedudukan di Singapura, dengan kepemilikan saham perseroan mencapai 100%. Citra Tubindo mencetak laba bersih sebesar US$13,5 juta sepanjang semester I 2013, turun 10,2% dari realisasi laba bersih periode yang sama tahun lalu US$15,04 juta.

PT Prima Aloy Steel Tbk (PRAS), emiten baja lainnya, meraih dana Rp 38,9 miliar dari pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement. Dana itu diperoleh setelah perseroan menerbitkan 113,04 juta saham non-HMETD dengan harga penawaran senilai Rp 345 per saham. Dengan tambahan modal disetor dan ditempatkan perseroan (tanpa HMETD) sebesar 113.043.478 saham, total modal disetor dan ditempatkan setelah transaksi menjadi 701.043.478 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

PT Sentul City Tbk (BKSL), emiten properti, berencana mengembangkan kawasan central business district (CBD) mix building di Sentul, Jawa Barat, dalam lima tahun mendatang. Untuk itu, perseroan memperkirakan investasi proyek itu senilai Rp 10 triliun. Direksi perseroan menyatakan dalam proyek CBD mix building ini, perseroan akan membangun superblok terintegrasi yang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama superblok dikembangkan di atas lahan seluas 7,8 hektare dan tahap kedua  dikembangkan di lahan seluas 7 hektare.

Bad Week for ...

Bad Week for
Persaingan yang semakin ketat dalam penyaluran kredit menekan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan pada kuartal III 2013. Kenaikan suku bunga dana (cost of fund) juga mempengaruhi NIM. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), bank terbesar kedua dengan aset Rp 569,15 triliun, pada kuartal III 2013 mencatat penurunan NIM sebesar 18 basis poin menjadi 8,25% dibanding periode yang sama tahun lalu 8,43%. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), bank dengan aset Rp 173,09 triliun, NIM-nya pada kuartal III 2013 turun 20 basis poin ke level 9,8%. Sementara itu, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang memiliki aset Rp 66,2 triliun, mengalami penurunan tipis 10 basis poin pada NIM menjadi 12,9%.

PT Tera Data Indonusa, vendor komputer lokal merek Axioo, akan menyelesaikan pengembangan pabrik  handset di Cakung, Jakarta pada kuartal II 2014, mundur dari jadwal di kuartal I 2014. Pengembangan pabrik Cakung di Jakarta Timur ini merupakan upaya perusahaan  fokus pada bisnis smartphone dan komputer tablet. Direksi perseroan mengatakan manajemen semula menargetkan realisasi pabriknya pada kuartal I. Karena masalah infrastruktur, target pembangunan tersebut diundur. Perusahaan enggan menyebutkan investasinya secara rinci, tetapi diperkirakan nilai investasi yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 80 miliar.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar