Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Kamis, 19 September 2013

Pengusaha Lokal Turut Ambil Bagian Dalam Operasional Martabe

Pengusaha Lokal Turut Ambil Bagian Dalam Operasional Martabe


Pengusaha Lokal Turut Ambil Bagian Dalam Operasional Martabe

Posted: 19 Sep 2013 09:35 AM PDT

Good Week for ...

Good Week for...
PT Indosat Tbk (ISAT), emiten telekomunikasi, berencana mengembangkan layanan 3G dan 4G dengan menambah kanal frekuensi. Direksi perseroan menyatakan akan mencoba untuk membeli frekuensi 2.100 MHZ dan 1.800 MHZ milik PT XL Axiata Tbk (EXCL).

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, memulai commissioning pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, Kalimantan Barat akhir Oktober 2013. Direksi perseoran menyatakan pembangunan CGA Tayan hingga akhir Agustus mencapai 97%. Konstruksi pembangunan CGA Tayan yang akan mengolah  cadangan produksi Aneka Tambang telah dilakukan sejak Juni 2011. Pabrik tersebut ditargetkan memproduksi 300 ribu ton CGA per tahun.

PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), emiten batubara anak usaha Bumi Plc, hingga Agustus 2013 membukukan volume penjualan sebesar 17,25 juta ton atau 75% dari target penjualan tahun ini sebanyak 23 juta ton. Eksekutif perseroan menyatakan, volume penjualan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari komitmen atau kontrak penjualan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

PT BII Finance Center, multifinance anak usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), berencana menerbitkan medium term notes (MTN) pada tahun depan senilai Rp 500 miliar. Menurut pejabat perusahaan, penerbitan MTN ini untuk diversifikasi pendanaan. Perusahaan lebih memilih penerbitan MTN dibandingkan obligasi karena kondisi pasar modal tahun depan diestimasi belum membaik sehingga akan membuat ivestor meminta bunga yang tinggi.

Bad Week for ...

Bad Week for.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), emiten menara telekomunikasi, mencatat jumlah utang  dalam dolar Amerika Serikat tertinggi pada kuartal II 2013 dibandingkan dua emiten lain, yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Pada kuartal II 2013, utang dolar Tower Bersama mencapai US$ 609,05 juta.  Sarana Menara mencatat penurunan utang dolar sebesar 9 menjadi US$ 2,56 juta pada kuartal II 2013 dari US$ 212,6 juta di kuartal II tahun lalu. Sementara Solusi Tunas mencatat utang dalam dolar sebesar US$ 205 juta.

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten distribusi produk teknologi informasi, merevisi target laba bersih pada semester II 2013 menjadi Rp 96 miliar dari semula Rp 105 miliar-Rp 110 miliar. Revisi target ini terutama didorong tren pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kendati merevisi target laba bersih, perseroan tetap optimistis

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), emiten rokok, mencatatkan  penurunan arus kas  pada semester I 2013 sebesar 82,6% menjadi Rp 436,96 miliar dari Rp 2,5 triliun pada periode sama tahun lalu. Penurunan kas Sampoerna terjadi karena adanya pengeluaran kas yang tinggi pada aktivitas pendanaan. Pada semester I tahun ini, Sampoerna menggunakan kas untuk membayar utang bank jangka pendek sebesar Rp 493,3 miliar.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), badan usaha milik negara operator pelabuhan dan kapal penyeberangan, merevisi penurunan target laba bersih perusahaan sebesar 25% dari total target laba sekitar Rp180 miliar dan pendapatan Rp 2 triliun. Direksi perseroan menyatakan revisi target laba perusahaan karena kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diresmikan pada Juni 2013. Armada kapal ASDP sebanyak 127 unit sebagian bear masih memakai BBM bersubsidi. Tahun lalu, laba perseroan mencatatkan laba bersih Rp 160 miliar dari target Rp 125 miliar.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), emiten bank, membukukan perolehan laba bersih Rp 1,98 triliun selama semester I-2013, turun 1% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit. Pendapatan bunga bersih perseroan bertumbuh 6% menjadi Rp 6,7 triliun dari Rp 6,3 triliun pada akhir semester I-2012. Sedangkan  pendapatan jasa tercatat tumbuh 9% dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp 2,4 triliun.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar