Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Rabu, 01 Mei 2013

Wirausahawan, Individu yang Jago Baca Peluang

Wirausahawan, Individu yang Jago Baca Peluang


Wirausahawan, Individu yang Jago Baca Peluang

Posted: 01 May 2013 07:40 PM PDT

JAKARTA - Seorang wirausaha dinilai sebagai individu yang mampu membaca dan menangkap sebuah peluang, sampai dapat tercipta suatu nilai tambah dari peluang tersebut.

Kepala Usaha Kecil Mikro (UKM) Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Hilda Fachriza, SE, MM menjelaskan, karakter wirausahawan tidak hanya cakap dalam membaca peluang saja.

"Kami mendefinisikan wirausahawan sebagai individu yang mampu membaca peluang dan menangkapnya, sampai dapat tercipta suatu nilai tambah dari peluang tersebut," ujar Hilda, di Jakarta.

Definisi ini, tambah dia, mengandung karakteristik atau attitude utama seorang wirausaha, yaitu individu yang tidak hanya cakap dalam membaca peluang tapi juga mengambil langkah aksi untuk menangkap peluang tersebut dengan daya tahan yang tinggi. Mereka tidak akan berhenti sampai nilai tambah yang sudah dibacanya dapat benar-benar terwujud.

Hilda memaparkan, Badan Pusat Statistik (BPS) hanya membagi status pekerjaan ke dalam tujuh golongan yaitu pekerja keluarga (tidak dibayar), pekerja bebas non-pertanian, pekerja bebas pertanian, buruh/karyawan/pegawai, berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, dan berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

"Dari status pekerjaan tersebut, kami menggunakan golongan bekerja dengan dibantu buruh tetap sebagai variabel perkiraan jumlah wirausaha di Indonesia, karena wirausaha sebagai sosok yang cakap membaca dan menangkap peluang tentunya haus akan inovasi dalam rangka pengembangan usaha. Fitur inilah yang dipandang membedakan sosok wirausaha dengan pebisnis biasa, karena wirausaha akan bekerja dengan sistem, sehingga usahanya dapat terus berkembang dan pelaku usaha yang bekerja dengan sistem, kecil kemungkinan hanya dibantu dengan buruh tidak tetap," jelasnya.

Selain itu, fitur tersebut juga membuat efek multiplier dari wirausaha untuk membangun perekonomian, baik dari segi nilai tambah yang dihasilkan maupun dari segi penciptaan lapangan pekerjaan, akan lebih besar daripada pebisnis biasa. Ini karena cenderung terjebak dengan paradigma usaha survival atau mengalami stagnasi setelah skala usaha dirasakan sudah dapat mencukupi kebutuhan.

"Pelaku bisnis belum tentu memiliki jiwa kewirausahaan, untuk itu jika kita ingin lebih intensif dalam mengakselerasi pembangunan, maka penting kiranya untuk terus mendorong semangat kewirausahaan yang diimbangi dengan pembangunan kapasitas kewirausahaan," pungkasnya.(ade)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: Thatcher's Tyrants - The Tanks, The Guns, The Christmas Cards.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar